Hening menelan lembah. Asap tipis masih mengepul dari reruntuhan kamp bandit yang terbakar, sementara angin dingin menyapu daun-daun yang berguguran. Aroma darah, logam, dan debu bercampur menjadi satu, membentuk suasana mencekam yang seolah menelan seluruh dunia di sekitar mereka. Wo Long berdiri di antara puing-puing, matanya menatap kosong ke langit senja yang berwarna tembaga. Nafasnya berat, namun tenang. Di sampingnya, Thanzi masih terengah-engah, tubuhnya dipenuhi luka kecil, tapi sorot matanya penuh kepuasan, akhirnya, misi mereka selesai. Tak jauh dari sana, Lin Xuan mendekat dengan wajah pucat. “Wo Long… itu… siapa sosok bertopeng tadi?” tanyanya lirih, masih tak percaya dengan apa yang baru saja mereka saksikan. Wo Long diam sejenak, pandangannya turun pada tangan kanannya, tangan yang masih terasa hangat oleh jejak kekuatan naga yang bangkit tanpa kendalinya. “Entahlah,” jawabnya akhirnya dengan suara rendah. “Tapi yang jelas… dia bukan manusia biasa.” Lin Xuan,
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-10-14 อ่านเพิ่มเติม