Mentari pagi menyapa Wo Long dengan sinarnya yang hangat, menembus jendela sederhana kediaman Tetua Li. Semalam, setelah percakapan yang mengubah jalan hidupnya, Wo Long tidur nyenyak, sebuah ketenangan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Beban takdir memang berat, namun kini ia tidak lagi sendiri.Pagi itu, setelah sarapan bubur nasi hangat yang disiapkan oleh istri Tetua Li, mereka berdua pergi ke halaman belakang rumah. Halaman itu cukup luas, dengan beberapa pohon buah dan area terbuka yang ditumbuhi rumput hijau."Wo Long," kata Tetua Li memulai, berdiri menghadap Wo Long dengan tangan di belakang punggung."Untuk mengubah dunia kultivasi, tekad saja tidak cukup. Kau membutuhkan kekuatan. Kekuatan sejati lahir dari latihan yang keras dan pemahaman yang mendalam tentang energi di sekitarmu.""Energi?" tanya Wo Long, sedikit bingung. Selama ini, ia hanya fokus pada kenyamanan dan menghindari segala bentuk usaha keras.Tetua Li tersenyum maklum. "Benar. Di dunia ini, sega
Huling Na-update : 2025-09-10 Magbasa pa