Sore itu, di atap penjara yang kelabu, suasana hati Arvino Mahendra tampak mencerminkan warna tersebut, penuh dengan bara. Ia melangkah mantap menembus koridor panjang, diiringi oleh dua penjaga yang membawanya ke ruang kunjungan khusus untuk tahanan kelas A. Di dalam ruangan, duduk seorang wanita dengan rambut acak-acakan, namun tetap memancarkan pesona elegan yang dimiliki Cassandra Andjani.Saat Arvino masuk, Cassandra memberikan senyuman miring, menatapnya seperti singa betina yang baru saja melihat mangsanya. “Wow ... kejutan, suami idaman datang menjengukku,” sindirnya dengan nada lembut yang tajam seperti belati.Arvino menarik kursi dan duduk di depannya tanpa menunjukkan ekspresi. “Aku tidak datang untuk basa-basi, Cassandra. Kita perlu membahas apa yang telah kau lakukan pada Kayla.”Cassandra menatapnya dalam-dalam, lalu bersandar santai di kursi besi itu. “Kau masih membela dia, ya? Perempuan itu sangat beruntung. Meskipun dia telah membuatmu kehilangan segalanya, kau masi
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-10-29 อ่านเพิ่มเติม