Keesokan harinya, di perusahaan milik Mahendra Group, ruang kerja Arvino dipenuhi tumpukan berkas dan layar laptop yang menampilkan naskah pidato resmi dari tim PR. Asistennya, Dimas, tampak sibuk menyiapkan dokumen-dokumen tersebut.“Pak, semuanya sudah siap. Naskah yang Bapak minta sudah dirangkum, poin-poin utamanya menegaskan bahwa isu tersebut tidak benar. Investor juga sudah diinformasikan, mereka menunggu pernyataan dari Bapak.”Arvino duduk di kursi, memandangi kertas di tangannya. “…Tidak benar, ya? Padahal itu kenyataannya.”Dimas tersentak,dia berhenti sejenak, lalu bertanya dengan ragu. “Maksud Bapak?”“Dimas, aku lelah. Selama ini aku hanya membohongi diriku sendiri … dan seluruh dunia. Pernikahan itu nyata. Kayla nyata. Dia istriku, tapi aku menyembunyikannya seolah dia tidak berarti. Itu yang salah,” kata Arvino dengan tegas.Dimas menelan ludah, terlihat gugup. “Tapi Pak … jika Bapak mengakuinya, dampaknya bisa sangat besar. Cassandra pasti akan marah, media akan heboh
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-10-06 อ่านเพิ่มเติม