Di ruang dokter, suasana terasa tegang. Dokter Eva duduk, wajahnya serius, namun tetap berusaha menampilkan senyum kecil saat melihat Aini dan Hanum masuk. Senyuman itu seolah memberikan harapan, meskipun ketegangan masih menyelimuti ruangan.“Silakan duduk dulu, Bu,” kata dokter dengan nada menenangkan.Aini duduk perlahan, kedua tangannya saling meremas di pangkuannya, berusaha menenangkan diri. “Bagaimana kondisi anak saya, Dok?” tanyanya, suaranya bergetar penuh harap.Dokter Eva menghela napas sebelum menjawab, wajahnya menunjukkan kepedihan yang mendalam. “Bu … kami sudah melakukan yang terbaik untuk menstabilkan kondisi Dina. Saat ini tekanan darahnya sudah membaik, tapi...”Aini langsung menegakkan tubuhnya, merasakan ketidakpastian yang menggelayuti setiap kata. “Tapi kenapa, Dok?” tanyanya, suaranya penuh desakan.Hanum memegang tangan kakaknya, mencoba menenangkan. “Dengar dulu penjelasan dokter, mbak,” katanya lembut, berusaha mengalihkan fokus Aini.Dokter Eva melanjutkan
Last Updated : 2025-10-26 Read more