"Kami sedang berusaha, tapi tidak janji apa-apa. Biar bagaimana, itu kan harus seizin Tuhan juga." Itu adalah kalimat yang diucapkan Sebastian beberapa saat yang lalu, untuk menjawab permintaan Pierre. Namun, hal itu tidak membuat Elian merasa tenang sama sekali. Ketika malam datang, Elian bahkan tidak bisa memejamkan mata. "Kenapa juga sih para orang tua suka sekali minta cucu," gumam Elian menatap langit-langit kamar yang sudah dia tempati selama beberapa hari ini. "Seb." Elian memanggil karena tidak mendapat jawaban. "Sebastian." Tidak juga mendapat jawaban, Elian bangkit dari posisi tidurnya untuk melihat lelaki yang dia panggil namanya. Tapi, sofa yang biasa ditempati Sebastian untuk tidur kosong. "Ah, aku lupa," gumam Elian dalam ruangan kamar yang terang benderang. "Hari ini, kan Sebastian menginap di rumah sakit." Elian kembali berbaring, menatap lampu yang menggantung di langit-langit. Lampunya terang, tapi itu tidak membuatnya merasa silau. Lagi pula, Elian sibuk
Last Updated : 2025-11-10 Read more