Di Keraton Medang, rembulan menggantung agung di angkasa, sinarnya menyelimuti singgasana yang kosong. Namun, di salah satu sudut keraton yang tenang, aura kegelisahan meruap. Wiku Sasodara, dengan sorot mata penuh perhitungan, menerima laporan dari Wiku Amasu. Suara Amasu, walau diucap perlahan, menggetarkan keheningan malam dan nurani Sasodara."Saya melaporkan, Guru Sasodara," Amasu memulai, postur tubuhnya membungkuk hormat, "bahwa titah Pangeran Balaputeradewa telah disampaikan kepada Sriti. Ia diperintahkan untuk mencari keberadaan Mpu Kumbayoni, Pangeran Talang Wisang, dan Mpu Panukuh. Pergerakan mereka kini tengah diendus dengan ketat."Kening Wiku Sasodara berkerut samar. Setiap nama yang disebut Amasu laksana untaian anak panah yang siap melesat, mengancam tempat perlindungan rahasia mereka, Poh Gading. Poh Gading bukan sekadar tempat, melainkan denyut jantung perlawanan Sanjaya yang masih bersemayam. Keberadaan Mpu Kumbayoni, sosok pendekar tak tertandingi; Pangeran Talang
Terakhir Diperbarui : 2025-11-12 Baca selengkapnya