Watak Panaraban terasa damai, jauh dari hiruk pikuk politik Keraton Medang yang senantiasa bergolak. Di kediaman utama, pendopo agung yang memancarkan ketenangan arsitektur khas Jawa, Rakai Panaraban menatap istrinya, Dyah Ayu Manohara, dengan kehangatan dan rasa syukur yang mendalam. Kehadiran Dyah Ayu Manohara telah membawa nuansa tentram ke dalam kehidupannya yang sering kali diselimuti kekhawatiran akan takdir wangsa.Sementara itu, di ruangan terpisah yang telah disiapkan secara khusus, Mpu Kumbayoni telah ditempatkan di tempat tidur yang nyaman. Lukanya yang menganga kini dirawat dengan cermat oleh tabib kerajaan Panaraban, sementara para abdinya yang setia berjaga di ambang pintu. Laturana, Megarana, dan Wiyuhmega, yang menyertai Manohara dalam perjalanan melelahkan itu, juga mendapatkan tempat peristirahatan yang layak, guna memulihkan diri dari keletihan."Aku sungguh merasa lega atas kepulanganmu yang selamat, Diajeng," ujar Rakai Panaraban, suaranya mengandung kehangatan tu
Последнее обновление : 2025-11-01 Читайте больше