Setelah meletakkan ponselnya, Raisa berjalan keluar dari kamar tidur. Sinar matahari pagi menerobos masuk melalui jendela besar, menerangi setiap sisi apartement. Ia membuka kulkas. Fajar sudah mengisinya penuh dengan berbagai macam makanan dan minuman mahal. Ada jus buah impor, yogurt, keju, dan air mineral dalam botol-botol kaca. Semuanya adalah hal-hal yang belum pernah Raisa sentuh sebelumnya. Ia mengambil sekotak susu, menuangkannya ke dalam gelas, lalu berdiri di dekat jendela sambil minum. Di bawah sana, kota sudah mulai ramai. Mobil-mobil terlihat seperti mainan kecil. Ia merasa sangat jauh dari segalanya. Ia mencoba menelepon Gendis, tapi panggilannya tidak diangkat. Kekhawatiran mulai terasa di dadanya. Ia mengirim pesan singkat. Ndis, kamu tidak apa-apa? Telepon aku kalau sempat. Setelah mengirim pesan itu, Raisa kembali ke dapur dan melangkah menuju area meja makan. Di sana, berbagai hidangan sudah tertata rapi, lengkap dengan piring yang telah disiapkan. Fajar benar-ben
Last Updated : 2025-10-11 Read more