“M-mata saya sedang sakit, Mas,” jawab Raisa gugup, sambil memperbaiki posisi kacamatanya yang sedikit melorot.Alan mengerutkan keningnya, tidak yakin Raisa sedang jujur. Terlihat jelas dari gerak-geriknya, wanita itu sedang menyembunyikan sesuatu.Tiba-tiba, Alan menginjak rem dan menghentikan laju mobilnya di tepi jalan. Ia kemudian menoleh, menghadap Raisa. Tanpa basa-basi, ia memegang kedua bahu wanita itu, memaksanya untuk berhadapan dengannya. "Sini, saya coba lihat."Alan meraih kacamata hitam itu. Tindakannya memang terasa kurang ajar, tetapi Alan terlalu khawatir. Raisa sekarang tinggal di tengah-tengah iblis yang tidak tahu rasa kasihan. Alan takut terjadi sesuatu pada Raisa semalam setelah ia mengantar wanita itu pulang. Apalagi ada Fajar di sana. Entah apa yang telah dilakukan pria itu pada Raisa."M-mas..."Alan terkejut melihat kondisi mata Raisa yang begitu bengkak, dengan kantong mata yang sangat besar dan menghitam. Tidak hanya itu, pandangan Alan turun ke perpotongan
Last Updated : 2025-10-27 Read more