Dunia David seakan runtuh, hal yang paling ditunggu-tunggu tak bisa dia rasakan. Moment terindah kini harus dia tahan. “Kenapa tidak nanti saja keluarnya, kenapa harus sekarang.” Wajahnya terlihat syok. Melihat suaminya Laura tertawa, sungguh David seperti bocah kecil yang tidak dibelikan mainan. “Sabar, cuma sembilan hari.” Bujuk Laura. “Sembilan hari seperti sembilan abad Sayang.” Pria itu kemudian berguling di samping Laura, dia memejamkan mata menahan hasrat yang sedari tadi sudah mencuat. “Paman bagaimana kalau kita keluar saja.” Ajak Laura. “Sayang jangan panggil aku paman lagi, aku sudah menjadi suamimu.” Sahut David yang kesal karena Laura terus memanggilnya dengan panggilan paman. “Baiklah Mas.” Dia terlihat kesulitan, mengubah nama panggilan memang agak sulit. Senyuman David mengembang, dia pun mengelus rambut wanita yang kini telah menjadi istrinya. Malam itu David mengajak Laura pulang, rencananya dia akan mengajak Laura untuk tinggal disana. “Bagaimanapun juga
Last Updated : 2025-10-21 Read more