Mobil hitam Fahmi melaju perlahan keluar dari rumah sakit, membawa Bu Ratih, Mbak Sumi, Rina, dan janji terlarang di dalamnya. Rina duduk di kursi penumpang depan.“Mama nggak pusing, Ma? Pelan-pelan saja, Mi,” pinta Rina, sesekali menoleh ke belakang.“Tidak usah khawatir, Tante Ratih,” sahut Fahmi singkat. Ia fokus pada jalanan. “Saya akan hati-hati.”Bu Ratih tersenyum. “Terima kasih banyak, Nak Fahmi. Maaf sudah merepotkan.”“Saya hanya kebetulan sedang mencari inspirasi di Bogor, Tante,” jawab Fahmi, menggunakan alasan penulisnya dengan nada formal. “Sekalian mampir.”Selama perjalanan, interaksi Fahmi dan Rina terbatas pada kode mata dan sentuhan singkat saat Fahmi harus mengambil arah dari ponsel Rina. Fahmi mencatat setiap detail rute. Ia tahu, area Bogor tempat tinggal Bu Ratih ini jauh dari keramaian kota, yang berarti minim hotel yang memadai.Setelah lama berkendara, mobil itu akhirnya memasuki lingkungan perumahan yang tenang dan agak terpencil. Rumah Bu Ratih ternyata lu
Last Updated : 2025-11-10 Read more