“Apa? Aqila ada di sini? Di hotel ini? Kenapa?” tanya Rina, suaranya sangat lirih, bergetar.Fahmi menghela napas panjang, menatap mata Rina dengan cemas. Ia ingin menceritakan semuanya, tentang Mina, sahabat Aqila yang mereka temui di restoran sop buntut itu, yang sengaja memancing Aqila ke sini. Tetapi cerita itu terlalu panjang, terlalu banyak detail yang harus dijelaskan. Situasi mereka terlalu genting untuk berpanjang lebar.“Ceritanya panjang, Rin. Nanti saja, ya. Tidak di sini,” potong Fahmi, memilih untuk menunda penjelasan.Ia kemudian menggenggam kedua tangan Rina erat-erat, mencoba menyalurkan ketenangan dan kekuatan.“Dengar, Rin. Kamu harus kembali ke kamarmu di lantai tujuh. Sekarang,” desak Fahmi, suaranya terdengar tegas.“Aku tidak mau!” tolak Rina, tangannya mengepal di dalam genggaman Fahmi. “Aku sudah menemukan Claudia. Ini waktu yang tepat, Fahmi! Aku akan hadapi dia sekarang juga. Aku akan bicara dengannya, agar dia mau mundur dan menjauhi Ervan.”“Ini bukan wakt
Last Updated : 2025-11-05 Read more