Suasana kantin yang semula hanya dipenuhi bisik-bisik berubah menjadi tekanan terbuka. Regan berdiri tegak di depan Bastian, sementara beberapa mahasiswa lain ikut mengelilingi mereka. Tatapan sinis, gumaman tajam, dan kata-kata yang semakin berani dilemparkan tanpa rasa sungkan.“Sudah jelas kan?” ujar seseorang dari belakang. “Bukti fotonya ada. Masuk hotel sama perempuan lain.”“Iya, masih berani mendekati Laura pula.”Bastian mengepalkan tangan, berusaha tetap tenang. “Kalian tidak tahu apa-apa. Jangan menilai sepihak.”“Oh, kami tahu cukup banyak,” sahut Regan dingin. “Kamu memang tipe lelaki yang memanfaatkan perempuan kaya. Laura, kemarin perempuan itu, entah besok siapa lagi.”Laura yang sejak tadi diam, menundukkan kepala, bahunya bergetar. Tangannya mencengkeram ujung tas erat-erat. Napasnya terasa sesak, seolah semua suara di sekelilingnya menekan dadanya bersamaan.“Laura,” panggil Bastian pelan, cemas. “Lihat aku. Tolong dengarkan penjelasanku.”Namun sebelum Bastian semp
Last Updated : 2025-12-13 Read more