Suasana di ruang kerja itu begitu hening hingga detak jam dinding terdengar sangat jelas. Dominic duduk tegak di kursinya, pandangannya tidak beranjak dari wajah Jayden yang tampak menegang di seberang meja. Di hadapannya, beberapa foto tersebar rapi — foto Celline, Bastian, dan Sera.Jayden menatap foto-foto itu lama, lalu menunduk. Matanya terasa panas. Ia tahu, inilah saat yang paling ia takuti sejak kembali bertemu Celline.“Jayden,” suara Dominic akhirnya memecah keheningan. “Aku akan bertanya sekali, dan aku ingin kau menjawabnya dengan jujur.”Jayden mengangkat kepalanya perlahan.Dominic menatapnya tajam. “Siapa anak-anak ini?”Jayden membuka mulut, tapi tidak ada suara yang keluar. Lidahnya kelu. Ia memejamkan mata sesaat, mencoba mengatur napas, namun suaranya bergetar ketika akhirnya ia bicara.“Mereka... anakku, Dad.”Ruangan itu seolah membeku. Dominic tidak langsung bereaksi, hanya menatap putranya lama, memastikan ia tidak salah dengar.“Katakan sekali lagi,” ujarnya te
Last Updated : 2025-11-07 Read more