Di sebuah kafe, Aileen duduk berhadapan dengan Riani. Di antara piring yang sudah setengah kosong, Aileen mencondongkan tubuhnya sedikit, suaranya dibuat serendah mungkin. “Tante, waktu Serayu menikah dengan Abra… maaf … pihak keluarga nggak cari tahu dulu soal bibit, bebet, bobotnya?” tanyanya pelan. Pertanyaan ini sudah lama ia pendam. “Dari status sosial saja sudah jelas timpang, kan?” Riani meletakkan sendoknya, menatap Aileen sejenak sebelum menjawab. “Tante sempat minta papa Abra mencari tahu,” katanya akhirnya. “Tapi waktu itu Abra menjamin dirinya untuk Serayu.” Aileen menahan kesal, mendengarnya. “Karena punya latar belakang pendidikan yang sama dengan Abra, papanya juga nggak banyak nuntut,” lanjut Riani, menyeruput minumannya pelan. “Kamu tahu sendiri kan, Abra itu orangnya seperti apa. Kalau dia sudah bilang A, nggak ada ruang buat nego. Papanya juga seyakin itu sama anak sulungnya. Abra tidak pernah mengecewakan papanya. Makanya percaya banget orang tua itu.” Aileen men
Last Updated : 2025-10-23 Read more