Jiwaku mengikuti Lina ke sebuah klinik pribadi. Tidak lama kemudian, tunanganku, Samuel tiba-tiba masuk.Dia langsung berjalan mendekati Lina, menggenggam tangannya dengan cemas, dan memeriksa luka tusukan kalajengking di telapak tangan Lina. Matanya terlihat sangat khawatir. “Bagaimana bisa begini? Apa kata dokter?” “Samuel, jangan seperti itu,” ucap Lina terisak, tetapi dia berusaha tersenyum. “Ini bukan salah Karin. Dia hanya ingin memberiku kejutan, mungkin dia salah mengambil hadiah. Kamu tahu, sebagai dokter, dia memelihara banyak binatang kecil untuk percobaan ....”Makin Lina pura-pura memahami, makin muram wajah Samuel. Samuel mendongak dan berkata dengan penuh amarah, “Karin? Dia sekarang sembunyi di mana? Lina, jangan takut, aku pasti akan membelamu!”'Samuel, kamu tidak perlu mencariku. Aku ada di dekatmu, tapi mungkin kamu sudah tidak bisa marah lagi, karena aku sudah mati.''Tentu saja kamu bisa membuang mayatku seenaknya. Tidak memakamkanku, sebagai hukuman untukku.'
Read more