Hari-hari berlalu, namun rumor itu tak juga padam. Lukisan itu kini bahkan terpampang di halaman utama surat kabar ibu kota. Selene tidak ingin ambil pusing, meskipun Odette—ibu mertuanya—terus saja uring-uringan dan melemparkan semua urusan padanya. Ia memilih diam, membiarkan badai gosip itu berlalu dengan sendirinya. Namun pagi itu, kedatangan seseorang membuat suasana kastil Duke terasa berbeda. Mobil putih berhenti di pelataran, dan dari dalamnya turun Zayn. Bagi banyak orang, bisa melangkahkan kaki ke kastil Duke saja adalah kehormatan besar. Bahkan Count Moreau sendiri, ayah Selene, tak mudah mendapatkan izin untuk masuk. “Silakan, Yang Mulia menunggu Anda di ruang tamu,” ucap Ilard sopan, sedikit menunduk. Zayn hanya mengangguk. Matanya sempat mengikut
Huling Na-update : 2025-10-17 Magbasa pa