Di tengah malam, aku terbangun sebentar lalu kembali tertidur tanpa sadar. Yang tidak kuketahui, rupanya Mas Azzam terbangun sendirian. Katanya, sunyi begitu menusuk sampai detak jam terdengar jelas. Dari tempatnya, ia memandangi kamar tempat aku tidur.Pelan-pelan, Mas Azzam masuk, berusaha tidak menimbulkan suara. Dalam remang cahaya, wajahku terlihat begitu tenang. Seolah semua luka hari itu hilang dari rautku.Aku tidak sadar ketika Mas Azzam berbaring di sisi ranjang, sangat hati-hati agar tidak membangunkanku. Tangan hangatnya memelukku dari belakang, menempelkan tubuhnya padaku.“Maaf, Rin… aku cuma ingin dekat sama kamu malam ini,” bisiknya.Aku menggeliat sedikit, namun tetap tertidur. Mas Azzam semakin merapat, merasakan hangat tubuhku seolah itu satu-satunya hal yang mampu menenangkan batinnya.Mas Azzam menatapku lama. Katanya, napasku lembut, bibirku sedikit terbuka, dan aku terlihat begitu damai. Ia menahan napas saat jarinya menyentuh garis rahangku, lalu menyentuh bibi
Last Updated : 2025-11-15 Read more