"Mas, aku ingin kerja," ucapku pada Mas Azzam yang tengah mengetik di laptopnya. Ia berhenti sejenak lalu menutupnya dan menoleh ke arahku."Mau ngajar lagi? Boleh," ucapnya sembari mendekat ke arahku."Bukan, aku ingin kerja kantoran," kataku.Sesaat Mas Azzam terdiam seolah menimbang perkataanku. "Ka ... kantoran? Memangnya mau kerja dimana?" tanyanya.Aneh, reaksi suamiku tampak gugup begitu. Sepertinya dia tidak suka kalau aku kerja kantoran di perusahannya."Sayang, terus bagaimana dengan Alvaro nanti? Bukankah kamu harus antar jemput dia?" tanya Mas Azzam."Iya, nggak masalah. Dia kan pulangnya pas sore, biasanya jam kantor juga pulangnya segitu. Aku bosan Mas di rumah. Aku ingin mengembangkan karirku lagi," ucapku. "Aku tahu Sayang, tapi pekerjaan di kantor itu melelahkan aku takut kalau kamu kecapekan," imbuh Mas Azzam."Mas, ... aku sudah pernah kerja dan aku tahu bagaimana dunia kerja. Tolong ijinin aku ya," kataku merajuk. "Ya sudah, nanti aku akan bilang ke HRD untuk mem
Last Updated : 2025-11-26 Read more