Malam pertama Fikar dan aku. Meski aku sudah berstatus janda dan Fikar pun pernah menyentuhku sebelumnya, entah mengapa malam ini tetap terasa berbeda. Ada rasa canggung yang menyelimuti hatiku.Di kamar yang remang, hanya lampu meja yang menyala redup. Aku duduk di tepi ranjang, menunduk memandangi jemariku sendiri. Jantungku berdegup lebih cepat dari biasanya. Bukan karena takut… lebih kepada perasaan tak menentu antara bahagia, haru, dan was-was.Fikar mendekat tanpa suara. Langkahnya pelan, seolah takut membuatku semakin gugup. “Sayang…” panggilnya lembut.Ia meraih tanganku dan menatapku lama, seakan sebentar lagi akan membuka pintu yang selama ini ia kunci rapat.“Aku pernah cerita sedikit soal masa laluku,” ucapnya pelan. “Tapi ada satu hal yang belum pernah aku katakan… tentang pertama kali kita bertemu di hotel dulu.”Dadaku ikut menegang. Kenangan itu memang sulit dilupakan saat dia menjadi pria sewaan. Yang di tugaskan menghamiliku.“Aku sebenarnya masih amatir waktu itu,”
Last Updated : 2025-12-25 Read more