"Lang, ngapain di sini?"Aku yang masih berada di dalam mobil sontak menoleh. Suara itu ... yang sudah sangat kukenal, membuat jantungku nyaris copot. Dan benar saja, Bimo muncul dengan motornya, berhenti tepat di samping mobil Galang. Entah dia mau pergi ke mana malam-malam begini. Terlihat dari helm setengah terpasang dan jaket lusuh yang belum dikancing, jelas dia sedang terburu-buru pergi,Bimo sama sekali tidak menoleh ke arahku. Dia berdiri di sana, tidak menyadari aku duduk persis di balik kaca gelap ini. Tapi justru aku malah lega."Bim. Kamu mau ke mana?"Galang justru balik bertanya, dengan santai tapi sorot matanya tajam."Biasa, lah, Lang. Nongkrong. Bosan di rumah."Jawaban Bimo meluncur tanpa rasa bersalah, seakan tak ada beban.Wajah Galang tampak mengeras, rahangnya menegang. Aku bisa melihat amarahnya mulai naik.Belum sempat Galang membalas, Bimo menerima panggilan telepon. Ia bicara singkat, buru-buru, lalu menyalakan motornya."Lang, aku duluan. Udah ditungguin, n
Last Updated : 2025-11-26 Read more