Revan hanya menatap Maura dan Dimas tanpa ekspresi. Ia tidak mengatakan apa pun, hanya berdiri di depan kamarnya dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celana. Maura merasa tidak nyaman dengan tatapan Revan. Ia merasa seolah-olah Revan bisa membaca pikirannya, mengetahui semua perasaan yang ia coba sembunyikan. Revan lalu melangkah mendekat. "Ayo, kita makan malam," ajaknya. Dimas mengangguk. "Baik, Kak," jawabnya singkat. Revan pun berbalik dan mulai menuruni tangga, sementara Maura dan Dimas masih memperhatikannya. Dimas lalu menoleh ke arah istrinya. "Sayang, ayo kita turun." Maura mengangguk pelan. Mereka berdua pun berjalan menuju ruang makan. Sesampainya di sana, Dimas menarik kursi untuk Maura agar ia bisa duduk dengan nyaman. Di sana juga sudah ada Nabila, adik sepupu Maura, dan juga ibu mertuanya, Cornelia. Sementara itu, Revan duduk di ujung meja, berhadapan langsung dengan Maura. Ia tidak banyak bicara, hanya sesekali melirik Maura dengan tatapan yang sulit d
Last Updated : 2025-11-27 Read more