“Mm … itu … sudah lama, Kak,” ujar Nabila pelan, jemarinya saling bertaut karena gugup.“Sudah lama?” Maura meletakkan kembali kotak perhiasan itu di atas meja rias, lalu menatap Nabila tanpa ekspresi. “Lamanya itu … kapan, Bil?”Nabila menunduk, pandangannya lari ke arah lantai. “Emm … satu tahun, Kak.”“Satu tahun?” Maura mengulang pelan, suaranya terdengar datar, tapi matanya menajam. “Kenapa kamu nggak pernah bilang sama Kakak?”Dalam hati, Maura tak bisa menutupi rasa bingungnya. Pasalnya, sejak kecil, Nabila selalu terbuka padanya, selalu bercerita tentang hal-hal kecil, bahkan hal sepele seperti nilai ujian atau teman laki-laki yang sekadar mengajaknya pulang bersama. Tapi sekarang, hal sebesar ini … ia diam selama satu tahun?Nabila menelan ludah, lalu buru-buru berkata, “Bukan aku nggak mau cerita, Kak … aku cuma … masih ragu aja.”“Ragu?” Maura mengangkat alis, matanya menelusuri wajah adik sepupunya itu. “Ragu kenapa?”Nabila tampak ingin berbicara, tapi yang keluar hanya d
Last Updated : 2025-11-06 Read more