Togar hampir terjatuh ketika lututnya melemas, tapi Harris bergerak lebih cepat. Ia menangkap tubuh lelaki tua itu sebelum menghantam lantai. Sentuhan pertama langsung memberi sensasi dingin—dingin yang tidak berasal dari kulit, tapi dari sesuatu yang bergerak di balik kulit.“Tenang,” bisik Harris, meski ia sendiri tidak merasa tenang.Togar tersentak kecil, seperti tubuhnya menolak disentuh. Aura hitam di sekitar batang lehernya berkedut, lalu mereda, lalu mencoba muncul kembali. Harris memutar jarum naganya, memaksa spiral Qi Iblis itu surut.“Harris,” Queen memanggil dari belakangnya. Suaranya masih serak akibat cengkeraman Togar, tapi matanya waspada. “Jangan biarkan dia dekat ke wajahmu. Qi-nya tidak stabil.”“Aku tahu.” Harris menunduk, memeriksa nadi di pergelangan tangan Togar. “Tapi dia masih hidup. Selama masih hidup, aku bisa membaca sisa-sisa aliran energinya.”“Aku… tidak…” Togar mencoba bicara, tapi suara itu lebih mirip bisikan anak kecil dalam mimpi buruk.Queen mengh
Last Updated : 2025-11-30 Read more