Melihat luka Albert, kebencian Elyssa pun lenyap seketika, kalah oleh rasa kasihan. Saking tak tahan melihatnya, Elyssa pun buru-buru berdiri mencari kotak P3K. Walau benci, ia merasa harus mengobati suaminya.Saat itu juga, Albert langsung berlutut di lantai yang dingin, memeluk erat kaki Elyssa. Isakannya pecah dan terdengar memilukan. Air matanya membasahi kain piyama Elyssa."Aku sadar selama ini, aku sudah banyak menyakitimu, Elyssa. Aku jahat. Aku pantas menerima semua ini," lirih Albert, suaranya serak dan penuh penyesalan.Elyssa diam, merasakan bobot tubuh Albert dan getaran rasa sakitnya."Kalau kamu mau bercerai, silakan. Aku gak akan membela diri lagi," lanjut Albert. "Kalau pun kamu mau menuntutku, silakan juga. Aku pantas mendapatkannya."Albert lalu mendongak, menatap Elyssa dengan deraian air mata, wajahnya penuh memar dan lelah. "Tapi aku mohon, Elyssa. Sekali saja. Bisakah kamu bersikap normal, layaknya pasangan yang harmonis di acara besok?""Mas Albert! Bisa-bisany
Last Updated : 2025-11-08 Read more