Vero menangkap isyarat itu, dan hanya mendengus sinis sambil memalingkan wajah. "Nah, benar! Kopi kalau dibuat oleh perempuan, rasanya memang lebih nikmat," seru Haruto, tertawa kecil sambil menepuk pahanya. "Bilang saja kau malas, Haruto," sindir Eric spontan. "Hei! Jangan asal ngomong, ya!" Haruto membalas cepat, nada suaranya sedikit tersinggung. "Kalau perlu, aku juga bisa buat pisang goreng sekalian untuk teman minum kopi. Tapi kan dia sudah bilang mau membuatkan kopi, jadi... ya sudah. Mau bagaimana lagi." Ia mengangkat kedua bahunya, berusaha terlihat santai. "Sudah. Sudah. Jangan ribut!" tegur Vin akhirnya, suaranya terdengar sedikit geram sambil menghentak kecil meja kerjanya. Suasana kembali hening. Sementara itu, Felisha sudah melangkah jauh menuju pantry untuk membuatkan kopi. Tangannya bergerak perlahan memasukkan kopi instan ke dalam lima cup kertas satu per satu. Setelahnya, Felisha menuangkan air panas dari dispenser ke tiap cup itu. Namun pikirannya justr
Last Updated : 2025-10-21 Read more