Pintu kembali bergetar. TOK! TOK! TOK! “Bos Alex!!” Kali ini suaranya terdengar lebih panik, terengah. Tapi juga—lebih keras. Joni langsung melangkah cepat dan membuka pintu sebelum Alex sempat bereaksi. Begitu pintu terbuka, Rani hampir jatuh masuk karena dorongan langkahnya sendiri. Nafasnya memburu, wajahnya memerah karena berlari. “Bos… Bos nggak apa-apa kan?” suaranya terdengar cemas sekaligus gugup. Matanya langsung bergerak cepat—menyapu wajah Alex, menilai setiap detail. Ia mencari luka, memeriksa, memastikan Alex masih berdiri tegak. “Bos terluka nggak?” ia mendekat satu langkah. “Lagian sih Bos, ngapain coba peduli banget sama Amel dan anaknya itu. Dia kan orang baru di Bar! Semenjak dia dateng, masalah pasti ada aja... iya kan, Jon?” Rani menatap Joni, seolah menunggu persetujuan. Tapi Joni… hanya diam. Dia merasa heran dengan cara Rani berpikir. Ia tak menjawab, tak menambah komentar apa pun. Rani hendak membuka mulut lagi, tapi— “Cukup, Ran.” Suara
Last Updated : 2025-11-24 Read more