Di dalam kamar, Amel duduk di tepi tempat tidur. Jemarinya menyisir rambut anak itu perlahan. Sesekali ia menatap pintu, seakan berharap Alex kembali. Tapi setiap kali pikiran itu muncul, dengan cepat ia menyingkirkannya. “Nggak Mel… dia cuma bos. Dia bosku,” gumamnya lirih. Namun ingatan tentang Alex… sentuhan mereka saat malam itu, perlakuan Alex terhadapnya, semuanya membuat hatinya bergetar tanpa permisi. Ia memeluk dirinya, menahan dada yang terasa sesak entah kenapa. “Jangan… ge'er Mel” bisiknya. “Ini cuma sementara, bos cuma kasian.” Tapi suara hatinya tidak meyakinkan. Dan jauh di dalam dada, ia berharap Alex memiliki perasaan yang sama dengannya. Sementara itu, di koridor, Alex akhirnya melangkah pergi. Namun baru beberapa langkah, Joni menahan napas dan memanggil pelan, “Bos… kalau boleh nanya… lo lakuin semua ini karena apa?” Alex berhenti. Hening. Ia tidak langsung menjawab, seperti sedang menimbang kata yang bahkan dirinya sendiri sulit pahami. Lalu, akh
Last Updated : 2025-12-05 Read more