Sera terhenyak, tak menyangka Puspa akan mengatakan hal itu di depan banyak orang. Kata-kata Puspa menghantamnya begitu keras, hingga Sera hanya bisa diam, menatap kosong tanpa tahu harus bereaksi bagaimana. Di sisi lain, Raven menyeruput kopinya dengan tenang. Tetapi tak ada yang menyadari, sorot matanya kini menggelap, lebih pekat daripada warna kopi itu sendiri. “Mami.” Celine terkejut, tetapi hanya sesaat. Detik berikutnya dia tersenyum lembut menatap ibunya. “Sera memang cantik, tapi dia nggak seperti yang Mami katakan.” “Ah, begitu, ya? Hmmm…” Puspa bergumam dengan kening berkerut, seolah tidak mempercayai ucapan putrinya barusan. Tatapan Celine beralih ke arah Sera. “Kamu bisa kembali melanjutkan pekerjaanmu.” Sera mengangguk. “Kalau begitu saya permisi,” ucapnya, sebelum akhirnya meninggalkan ruang tamu dengan tangan yang mencengkeram nampan begitu kuat. Setibanya di dapur, Sera menaruh nampan itu di atas kitchen island. Dia tercenung, menatap meja marmer di hadapannya d
Huling Na-update : 2025-11-16 Magbasa pa