Ketika memikirkan hal ini, Cecil mengangkat ponselnya untuk menelepon ibunya."Halo, Bu, aku nggak ingin menikah dengan Bryan lagi. Bukankah kalian dulu sudah menjodohkanku? Aku setuju. Tolong tanyakan pada pihak pria, apakah dia masih ingin menikah denganku?" kata Cecil.Cecil awalnya mengira ibunya akan menganggap perubahan keputusannya yang tiba-tiba ini terlalu terburu-buru. Namun, tak disangka ibunya di seberang telepon malah tertawa."Bagus sekali, akhirnya kamu sadar! Ibu akan segera menghubungi Evan," ujar Ibu Cecil.Evan Handara, nama ini tidak asing bagi Cecil.Mereka berdua bisa dibilang teman masa kecil. Hanya saja, Evan mengikuti orang tuanya ke luar negeri, jadi kontak mereka perlahan berkurang.Cecil menghela napas lega. Dibandingkan dengan orang asing yang belum pernah ditemui sama sekali, setidaknya dia cukup mengenal Evan. Lagi pula, kedua keluarga mereka setara dan saling mengenal dengan baik. Evan adalah pilihan yang paling tepat untuk pernikahan kilat ini.Tak lama
Baca selengkapnya