Pintu terbuka setengah."Jati, kamu..."Gandes menjerit.Jati berdiri tanpa busana, mengguyur tubuhnya di bawah shower. Bahunya terangkat kaget, air mengalir deras, tetapi matanya tidak langsung sadar pada jarak mereka."Gandes?" suara Jati serak, bingung, tidak siap.Ia mendekat selangkah, refleks ingin menutup mulut Gandes agar tidak menjerit lagi.Namun Gandes mundur.Jati maju.Air masih menetes dari rambutnya, dari rahangnya, dari garis bahu yang tegang.Gandes memegang daun pintu, napasnya patah.Jati menatapnya.Hanya satu langkah antara mereka.Jati tidak sadar ia masih benar-benar telanjang.Refleks, Jati melangkah cepat dan membekap mulut Gandes agar tidak menjerit. Telapak tangannya menutupi bibir itu rapat. Air masih menetes dari siku dan jemarinya."Diam, jangan berteriak. Nanti seisi rumah bangun." Nadanya tercekat tapi tetap rendah.Gandes memejam kuat. Antara kaget, malu, dan ingin menghilang dari muka bumi. Aroma sabun masih menempel di kulit Jati, bercampur bau air pa
Last Updated : 2025-11-30 Read more