Jati berdiri di ambang, wajahnya separuh gelap karena cahaya lampu dari luar. Tatapannya dingin, tapi di balik mata itu ada sesuatu,..kekacauan, kemarahan. Ia terdiam lama. Tangannya perlahan terangkat, seolah hendak menyentuh pipi Gandes. Saat wajahnya makin mendekat. Hidungnya hampir menyentuh wajah Gandes, gadis itu memejamkan mata, tubuhnya kaku menahan napas. Ia merasakan ketakutan, hinggah tangannya gemetar.Jati menatap Gandes dari cermin rias. "Cantik juga kamu."Gandes sudah ketar ketir, terlebih saat wajah Jati hampir menempel di pipinya. Namun tak lama, suara tawa kemudian terdengar. "Takut sekali wajahmu itu."Jati masih terkekeh, suaranya pelan tapi penuh nada menghina."Kamu sekarang mengaca kan, Gandes?" ujar Jati, "udah tahu kan, kalau kamu sama sekali tak menarik, walau cantik."Gandes menatapnya tanpa suara. Helaan napasnya berat, tapi matanya tetap kuat.Jati mengangkat dagunya, senyum sinis melintas di bibirnya. "Tubuhmu itu... kecil. Pucat. Tak ada lekuknya. Dadam
Last Updated : 2025-10-13 Read more