Gilang melirik jam digital yang melingkar di pergelangan tangannya. Masih terlalu pagi, tapi ia ingat kalau Bima semalam menginap di Gedung Putih. Jadi, pagi ini dia pasti masih di sana. Entah tidur terlentang di salah satu kamar VIP atau menyusun gelas-gelas di meja bar, sok rajin.Yah, setetes alkohol rasanya boleh juga untuk membantu pikirannya kembali waras.Dan benar saja.Begitu Gilang melewati pintu kaca Gedung Putih yang beraroma familiar, matanya langsung menangkap sosok di ujung koridor. Seorang pria bertelanjang dada, celana melorot dan rambut acak-acakan baru saja keluar dari salah satu kamar."Woi, anak muda! Biar gue tebak, lo lagi pusing sama tugas kampus ya? Hah ..." Bima mendengus. "Udah gue bilang, kalau cuma mau kaya, lo nggak usah sekolah tinggi-tinggi. Liat tuh temen-temen yang lain, udah punya mobil, apartemen, malah udah bisa keliling dunia. Nah, lo?""Berisik, ah! Minta sebotol, Bim."Bima terkekeh, lalu melangkah santai ke arah meja bar yang separuh gelap. Jem
Last Updated : 2025-11-13 Read more