Namun, baru beberapa langkah saja, Mayang yang juga menyadari kedatangan Gilang malah bangkit tergesa dan berbalik menjauh. Terdengar Sabrina memanggil-manggil dosennya, tapi Mayang tak berhenti. Ia terus berjalan lurus menuju apotek, ke arah seorang pria dewasa berpakaian rapi yang tengah menunggu di depan konter obat."Itu Bu Mayang kan, Sab?" tanya Gilang setelah berhasil sampai ke tempat duduk Sabrina."Iya, Lang. Tau-tau pergi. Padahal tadi dia duluan yang ngajakin ngobrol," sahut Sabrina."Ngobrol? Ngobrolin apa?""Dia nanya, ngapain gue ngantri di dokter kandungan?""Terus, lo jawab apa?" Napas Gilang tercekat."Yah, gue bilang aja, gue hamil," sahut Sabrina ringan."Hah? Enteng banget lo." Bahu Gilang menegang. "Tapi, lo nggak nyebutin hamil sama dia siapa, kan?""Heem, belom sampe situ, sih." Sabrina memainkan ujung piyamanya. "Tadi gue cuma bilang datang bareng lo. Eh, terus dia pergi gitu aja. Kayaknya sih nyusul suaminya.""Suami?" desis Gilang. "Dia sama suaminya habis da
Terakhir Diperbarui : 2025-11-18 Baca selengkapnya