Beberapa tamu di sekitar menoleh, tapi jenderal segera menurunkan gelasnya dan menutup mulut dengan tangan, menahan sisa batuk agar tak mencolok. Pejabat Hang tersenyum lebar, seolah tak menyadari reaksi lawan bicaranya yang sedikit kaku. “Ah, maaf, Jenderal. Araknya mungkin terlalu kuat,” katanya berseloroh, tapi matanya menatap penuh arti. Jenderal Shang meletakkan gelas perlahan di atas meja. Wajahnya tetap tenang, tapi sorot matanya berubah. Ada kesungguhan yang dalam, seperti seseorang yang sedang mencari kata-kata paling tepat agar tidak melukai. “Pejabat Hang,” ujarnya kemudian, suaranya rendah sekaligus tegas, “aku berterima kasih atas kehormatan yang begitu besar ini. Siapa pun akan berbahagia bila menerima tawaran sebaik itu.” Pejabat Hang tertawa kecil, menunggu lanjutan. Namun, nada bicara jenderal berikutnya membuatnya terdiam perlahan. “Tapi aku sudah memiliki istri.” Nada itu tidak keras, tapi cukup jelas untuk menembus riuh rendah aula. Beberapa tamu yang duduk t
Last Updated : 2025-11-11 Read more