Rey tentu merasa heran dengan ucapan Aina itu, bahkan tampak dengan dahinya yang mulai mengernyit. Ia bertanya. “Kenapa?”Aina hanya bisa kembali menggigit bibir bawahnya, ia yang sebenarnya mengatakan itu secara spontan. Tidak tau harus menjawab apa.Melihat Aina hanya terdiam, Rey dengan wajah kusutnya, mengusap wajahnya dengan kasar. “Apa itu karena pengalam kita, saat di hotel beberapa minggu lalu, tidak menyenangkan dan memuaskan untuk Ibu?”Mendengar pertanyaan tidak terduga itu, Aina dengan refleks kembali memandang wajah Rey dengan bola matanya yang membulat. “Ah… tidak Rey, itu bukan karena pengalaman pertama kita di hotel, tidak menyenangkan ataupun memuaskan. Saya ingin melakukan percintaan kedua kita di tempat yang indah, itu hanya karena—”“Karena?” tanya Rey yang penasaran sambil mengernyitkan dahinya.Aina menghela napas, lalu ia yang sudah tidak terpikirkan alasan lain lagi, akhirnya berkata. “Itu karena selain awalnya saya berpikir melakukan di tempat indah, merupaka
Last Updated : 2025-11-28 Read more