[Aku mau cerai, Mas]Dalam kondisi hati yang berantakan, Aura menekan tombol kirim pada pesan itu. Jemarinya bergetar, tapi tekadnya tidak. Ia juga sudah menyiapkan surat pengunduran diri. Setelah wisuda minggu depan, dia akan pergi dari Jakarta. Mungkin ke kota lain, mungkin ke tempat yang tak ada siapa pun yang mengenalnya. Yang penting, jauh.Hidupnya akan dimulai dari nol.Dia juga tahu, pada akhirnya Oma Eliyas pasti akan mengetahui hubungan terlarangnya dengan Pras. Aura sudah bisa membayangkan wajah wanita itu—kekecewaan, marah, jijik, semuanya bercampur jadi satu. Aura menyayangi Oma dengan sungguh-sungguh. Justru karena itulah, bayangan ini terasa seperti hukuman.Dia sadar, perselingkuhan itu bukan sepenuhnya salahnya. Tapi dia bukan siapa-siapa. Tentu saja dirinya yang akan paling disalahkan, bukan Pras. Dan Aura menerima itu.Pesannya sudah terbaca. Tak lama kemudian balasan Arman muncul: [TERSERAH!]Hanya satu kata. Ditulis dengan huruf kapital semua, seolah meledak di waj
Last Updated : 2025-11-20 Read more