Udara di ruang pribadi Kelab Bulan Biru terasa mati.Aku mengikuti Denis masuk dan langsung merasakannya.Bella duduk di meja kartu, wajahnya pucat pasi, tangannya gemetar.Di atas meja terdapat pistol revolver berlapis perak."Denis!" Dia melihat kami dan melemparkan dirinya ke pelukannya. "Selamatkan aku! Aku sangat takut!"Di seberangnya duduk Mario Valen, senyum kejam terpaut di wajahnya yang berusia tujuh puluh tahun."Tepat waktu," katanya kepada Denis. "Tunanganmu berutang 830 miliar padaku, ditambah bunga.""Aku bisa memberimu uang itu," kata Denis, memeluk Bella erat. "Sekarang juga.""Nggak, nggak." Mario menggelengkan kepalanya. "Uang itu membosankan, aku ingin dia memainkan permainan yang lebih menarik."Dia menunjuk ke pistol di atas meja."Rolet Rusia. Enam ruang, satu peluru. Kalau dia beruntung, dia keluar dari sini hidup-hidup."Bella mulai terisak. "Aku nggak mau melakukannya! Denis, aku tidak mau mati!""Dia sudah tahu taruhannya saat dia duduk." Mario mencibir. "Huk
Baca selengkapnya