Di kantor, Dastan menyalakan layar ponselnya lagi entah untuk yang keberapa kalinya. Namun tetap saja, tidak ada pesan baru dari Marvella yang ia harapkan. Dastan menyandarkan punggungnya ke kursi rapat, menatap ponselnya dengan lekat. Wajahnya datar, tapi rahangnya terlihat menegang. “Ck, ini semua cuma gara-gara bra,” gumannya pelan. “Dan hidupku pun mendadak jadi drama.” Tepat di depannya, ada layar proyektor yang masih menampilkan slide panjang bertuliskan: Divisi Desain Eksterior – Usulan Final Reyhan si tangan kanan Dastan sekaligus kepala divisi, memandangnya dengan raut cemas. “Pak Dastan… jadi menurut Bapak, kita pakai opsi fasad yang mana? Yang motif kayu industrial, atau yang kontemporer garis vertikal?” Mendengar pertanyaan Reyhan, sontak saja Dastan mengangkat wajahnya, dan berkedip bingung dengan ekspresi yang kosong. Reyhan menelan ludah. “Maaf, Pak… Bapak tadi nyimak presentasinya, kan?” Dastan mengembuskan napas panjang. “Tentu saja. Saya kan mendengar pakai
Last Updated : 2025-11-22 Read more