Di ambang pelarutan total, saat kesadarannya hampir lenyap menjadi satu dengan kehampaan, dua hal tersisa. Bukan ingatan, bukan pula kekuatan, melainkan dua konsep murni yang tak bisa dihapus oleh Yin. Satu adalah kehendak untuk melindungi. Sebuah dorongan yang tak bernama. Yang kedua adalah kepercayaan. Kepercayaan pada sebuah janji yang pernah ia dengar. Dua konsep ini menjadi jangkarnya. Di tengah ketiadaan, ia berpegang pada dua hal itu. Dan dari sana, sesuatu yang baru mulai lahir. Kehampaan di sekitarnya berhenti melarutkannya. Sebaliknya, ia mulai melihat. Bukan dengan mata, tetapi dengan jiwa. Ia melihat alam semesta bukan sebagai objek-objek terpisah, tetapi sebagai jaring tak terbatas dari benang-benang cahaya yang saling terhubung. Ia melihat Qi yang mengalir di bebatuan, lagu sunyi yang dinyanyikan oleh bintang-bintang, dan deny
Last Updated : 2025-10-31 Read more