All Chapters of Lembah Awan Berkabut: Chapter 21 - Chapter 30

Tahun-tahun setelah kepergian Wang Yue berlalu dalam keheningan yang disiplin. Musim berganti, salju turun dan mencair, bunga-bunga spiritual mekar dan layu, tetapi bagi Ling Yue, hanya ada satu musim: musim pelatihan. Duka yang ia rasakan tidak pernah benar-benar hilang, ia hanya mengubahnya. Seperti seorang pandai besi yang menempa baja, ia mengambil kesedihannya yang mentah dan membakarnya dalam api tekad, menempanya setiap hari menjadi senjata yang dingin, tajam, dan tak terpatahkan. Ia telah bersumpah untuk menjadi perisai mutlak bagi Ling Er dan warisan Wang Yue. Rutinitasnya kejam dan tanpa jeda. Ia akan bangun sebelum fajar, bermeditasi di tepi jurang Illusory Yin untuk menyerap energi kehampaan yang murni, membiarkan dinginnya energi Void membasuh jiwanya. Siang hari ia habiskan untuk berlatih di tengah badai petir di puncak tertinggi atau di kedalaman danau es di bawah lembah, mendorong tubuh dan jiwanya hingga ke ambang

Di dalam kehampaan kosmik yang dipenuhi bintang-bintang yang sunyi, di hadapan dua jalur takdir yang membentang di hadapannya, Ling Yue merasakan bobot dari seluruh eksistensinya. Di satu sisi, ada jalur dengan api hitam,kekuatan absolut, dominasi total, sebuah janji bahwa tidak akan ada lagi yang bisa melukainya atau orang yang ia sayangi, tetapi dengan mengorbankan hatinya. Di sisi lain, ada jalur dengan cahaya putih, kasih sayang, kedamaian, sebuah janji kebahagiaan fana yang terasa begitu hangat namun rapuh dan rentan. “PILIHLAH,” suara Kesadaran Semesta bergema lagi, tanpa kesabaran, tanpa emosi, sebuah resonansi dari Hukum Alam. “JALAN KEKEBALAN, ATAU JALAN CINTA. KEDUANYA ADALAH PENGORBANAN MUTLAK.” Nirvana Void yang menyelimuti Ling Yue bergetar. Ia tahu bahwa memilih salah satu jalur berarti mengkhianati setengah dari dirinya. Sebelum ia sempat berpikir, jalur api hitam menarik jiwanya masuk denga

Kemenangan di puncak gunung terasa seperti mimpi yang memudar dengan cepat. Euforia saat mencapai Heaven Trampling dan kemudahan saat memurnikan para dewa yang diasingkan meninggalkan Ling Yue dengan keheningan yang memekakkan. Saat ia dan Ling Er turun kembali ke Lembah Awan Berkabut, dunia terasa sama sekali berbeda baginya, meskipun tidak ada satu pun batu atau daun yang berubah. Masalahnya bukan pada dunia. Masalahnya ada pada dirinya sendiri. Mencapai Heaven Trampling tidak hanya memberinya kekuatan, itu telah mengubah esensi dari keberadaannya. Ia tidak lagi hanya melihat jaring takdir tapi ia telah menjadi bagian dari jaring itu sendiri. Kesadarannya kini terikat pada setiap makhluk hidup di dunia. Ia adalah Kesadaran itu sendiri. Setiap nafas, setiap denyut jantung, setiap pikiran yang lahir dan mati dalam jangkauan dunia ini adalah miliknya. Itu adalah Eksistensi dari simfoni yang

Keesokan paginya, Ling Yue menemukan Ling Er sedang bermeditasi di tepi Mata Air Spiritual. Adiknya tampak begitu damai, auranya sebagai seorang Ascendant memancar seperti cahaya bulan yang lembut, kuat namun tidak menyilaukan. Hatinya dipenuhi oleh gelombang kasih sayang yang begitu besar. Keputusan yang ia buat semalam, yang terasa begitu gila dan menakutkan, kini terasa benar. Wang Yue mengorbankan nyawanya agar Ling Yue bisa hidup. Ling Yue mengorbankan hatinya agar ia bisa menjadi kuat. Kini, Ling Yue juga harus melakukan pengorbanan yang paling sulit, mengorbankan kekuatan yang telah ia perjuangkan agar ia bisa benar-benar hidup. Ling Yue tidak ingin lagi menjadi pahlawan yang kesepian. Ia ingin kembali menjadi seorang kakak untuk Ling Er. Ia menunggu dengan sabar hingga Ling Er menyelesaikan sesinya, menghormati konsentrasi adiknya. Saat Ling Er membuka mata, ia langsung merasakan perubahan pada diri kakaknya. Kelelahan kosmik yang s

Waktu kehilangan maknanya di bawah pohon beringin kuno. Hari-hari berlalu menjadi minggu, minggu menjadi bulan, dan bulan menjadi tahun. Selama empat tahun penuh, Ling Er berdiri sebagai pilar penjaga yang tak tergoyahkan. Ia menahan gelombang demi gelombang energi kosmik mentah yang dilepaskan dari tubuh kakaknya, Ling Yue. Energi Heaven Trampling adalah kekuatan murni dari ketiadaan, ia terasa dingin, ganas, dan asing. Ling Er harus menyalurkannya dengan hati-hati ke dalam perisai pelindung yang ia ciptakan, memastikan tidak ada satu percik pun yang lolos dan merusak lembah. Tubuhnya sering kali mencapai batas. Meridiannya terasa terbakar, jiwanya lelah, dan rasa sakit fisiknya tak terhindarkan. Berkali-kali, ia melihat keringat dan air mata yang mengalir di wajah Ling Yue di depannya, tetapi ia tidak pernah mendengar suara. Keheningan Ling Yue adalah satu-satunya pengingat bahwa ia harus tetap fokus. Setiap kali ia mer