Rega menulikan telinganya. Bukannya melepaskan pelukannya, Rega malah mempererat pelukannya pada tubuh Lilyan, membuat Lilyan tak bisa berkutik lagi dan akhirnya memilih untuk diam membiarkan Rega memeluknya. "Aku senang sekali malam ini Ly, biarkan aku memelukmu sebentar saja," bisik Rega. Darah Lilyan berdesir hangat. Kebahagiaan Rega terasa begitu tulus. Lilyan bisa merasakannya. "Iya tapi tolong lepaskan aku. Aku takut Ibu melihat kita," lirih Lilyan pelan. Seolah baru tersadar, Rega pun segera melepaskan pelukannya dari tubuh Lilyan. "Sorry!" Rega tersenyum canggung. Ia berdiri mematung di tengah kamar Lilyan. Ruangan itu kecil, sederhana, namun bersih dan wangi. Lampunya temaram, menimbulkan suasana hangat yang kontras dengan interior apartemennya yang dingin dan mahal. Dinding berwarna krem muda tanpa dekorasi mewah, hanya beberapa foto kecil, rak buku sederhana, dan tempat tidur mungil yang sudah ditata dengan rapi. Rega menyapu seluruh ruangan dengan tatapan ya
Last Updated : 2025-12-06 Read more