Meyra menggeleng dengan cepat, pipinya memerah."N-nggak usah, Pah," tolaknya, malu.Namun Glen sudah lebih dulu menyibak selimut yang menutupi mereka.Kemudian turun dari tempat tidur. Dan berjongkok di depan Meyra yang berada di tepi ranjang.Meyra segera merapatkan kedua kakinya. Menyilangkan kedua lengan di dada untuk menutupi payudaranya yang masih terpapar.Glen menghela napas pelan."Nggak usah malu, Meyra. Papa udah lihat semuanya semalam. Sini, buka kakinya," pintanya.Suaranya lembut namun tegas.Dengan ragu dan perasaan campur aduk. Meyra membiarkan Glen membuka kedua kakinya dengan lembut.Pria itu memerhatikan dengan seksama, matanya fokus. Tangannya perlahan mengusap pelan di area sensitif Meyra yang masih kemerahan.Saat sentuhannya menyentuh bagian yang lecet, Meyra mengeluarkan desahan tanpa sadar."Ah!"Refleks Meyra langsung menutup mulutnya.Glen mendongak, menatap wajah Meyra yang merona."Ternyata memang agak lecet sedikit. Maaf, ya," sesalnya sedikit berbisik.M
Last Updated : 2025-12-26 Read more