Vanka bolak-balik memandangi jam tangannya. Sudah lewat pukul sembilan tapi belum juga nampak batang hidung mancung Shankara. Padahal mereka berjanji bertemu jam delapan di rumah sakit. Ketika Vanka menghubungi via handphone, Shankara tidak mengangkatnya. [Bang, di mana? Jadi ke rumah sakit?] [Bang, aku udah di lobi.] [Tolong dibalas.] Vanka khawatir ayah dari anaknya itu berubah pikiran. Terlebih ketika tidak ada satu pun panggilan atau pesan darinya yang ditanggapi. Di puncak rasa cemasnya, akhirnya sosok yang Vanka tunggu sejak tadi akhirnya muncul, yang membuat Vanka lega seketika. "Aku pikir Abang nggak jadi datang," ujarnya setelah mereka saling berhadapan. "Sorry telat, tadi ada urusan sedikit," jawab Shankara. "Nggak apa-apa, Bang. Ayo kita ketemu dokter Dini dulu. Dia dokter yang selama ini menangani Lengkara." Kedua insan yang pernah berumah tangga itu melangkah bersisian menuju ruangan dokter dimaksud. Setelah duduk berhadapan dengan sang dokter, Vanka
Last Updated : 2025-11-22 Read more