"Van," panggil Shankara, membuat Vanka bangun dari ketermanguan.Vanka mengerjap. "Lengkara udah hampir tidur," ucapnya. Ia tidak mau kehadiran Shankara dan perempuan bersamanya kembali mengacaukan suasana hati Lengkara yang baru mulai tenang."Cuma sebentar, Van. Nggak lama," janji Shankara.Vanka memandangi Anindia yang berdiri di belakang Shankara tanpa berani maju menampakkan mukanya. Ada tentengan di masing-masing tangannya. Satu berupa buket buah besar, dan satu lagi kantong besar yang Vanka tidak tahu isinya apa.Vanka akhirnya memberi izin keduanya masuk. Ia menggeser kaki, membiarkan keduanya lewat. Dan Anindia masih tidak berani memandang Vanka.Shankara melangkah lebih dulu, langsung menuju sisi tempat tidur di mana Lengkara berbaring. “Lengkara,” panggil Shankara pelan.Anak itu tidak menjawab. Ia menatap papanya, tapi tidak tersenyum seperti biasanya. “Papa datang, Sayang,” bisik Shankara, mencoba tersenyum. Namun, Lengkara masih diam.Anindia bergerak ragu dari belakan
Last Updated : 2025-12-09 Read more