Pagi harinya, Adrian berdiri di depan pintu kamar Raina, wajahnya tampak gusar, rambutnya nampak. berantakan. Di dalam kamar, Raina terbaring lemah. Wajahnya tampak pucat, napasnya masih berat, matanya menatap Adrian dengan penuh kekhawatiran. “Yan…” panggilnya pelan, hampir seperti bisikan. Adrian mendekat, duduk di tepi ranjang. “Aku di sini, Rai. Tenang, ya?” Mira berdiri di belakangnya, bersama dua teman kos Raina yang lain. Mereka tampak cemas, belum benar-benar paham apa yang sedang terjadi. namun mereka bisa merasakan hawa dingin aneh yang memenuhi kamar Raina sejak Adrian datang. “Aku titip Raina ke kalian, ya,” ujar Adrian akhirnya, suaranya tenang namun matanya menyiratkan kecemasan mendalam. “Kalau ada hal aneh, atau kalau Raina mengigau lagi, tolong langsung hubungi aku.” Mira mengangguk ce
Terakhir Diperbarui : 2025-11-09 Baca selengkapnya