Seketika itu juga, taman indah itu runtuh. Lampion padam satu per satu, angin kencang berhembus. Wajah gadis itu berubah. Senyumnya melebar tak wajar, matanya menajam bagai kaca retak. Tubuhnya tiba-tiba lenyap, berganti dengan kegelapan pekat.Adrian terhempas ke tanah.Ia merasa tubuhnya ditimpa sesuatu yang sangat berat seperti ada beban berton-ton menghancurkan dadanya. Nafasnya tersengal, matanya terbuka tapi tidak bisa melihat apapun. Ia ingin bergerak, tapi tubuhnya terkunci.Sleep paralysis.Mulutnya terbuka, ingin berteriak, tapi hanya suara tercekat yang keluar.“To…lo…ng…”Hanya gumaman lirih. Tubuhnya gemetar, keringat dingin mengalir deras.Sementara itu, di kamar sebelah, Raina menggeliat gelisah di atas ranjang. Ada suara aneh di luar, terdengar lirih, seperti orang mengerang. Ia membuka mata, menajamkan telinga.“Yan…?” panggilnya setengah sadar.Tidak ada jawaban. Hanya terdengar suara berat, seperti desahan tertahan.Raina bangkit, berjalan pelan ke pintu kamar. Ia
Last Updated : 2025-11-05 Read more