Merebut Hati Sang Direktur***"Transfer aja, Bun. Kasian," ucap suami, yang membuat darahku makin mendidih!Transfer dari Hongkong!Dipikir nyari duit gampang!Nganggur aja banyak gaya!"Ya itu, kamu punya duit nggak?" Itu kan adeknya, ya kali harus aku juga yang bayarin!"Adekku ya adek kamu juga, Bun. Jangan pelit-pelit ah, kita ini suami istri. Kamu wajib bantu keluarga aku," katanya lagi, yang membuatku bertambah mual."Ok, dia emang adekku juga. Tapi, si Mila ini udah nikah. Ya dia mintalah sama suaminya, jangan ke aku teruuuus!" Aku berdecak kesal, dipikir aku banting tulang pagi pulang malem buat ngehidupin mereka?!"Tapi, suaminya itu belum kerja, Bun. Ayolah, itu barang CO jumlahnya cuma ratusan, nggak akan sebanding sama gaji kamu.""Gak peduli! Aku nggak mau bayarin barang CO si Mila, urus aja sama suaminya. Kenapa aku yang dikejar terus? Kalau kamu kerja, dan kamu yang mau bayarin silakan!"Aku bangkit, lama-lama begini membuat hidupku menjadi tak nyaman. Dari mulai Ibuny
Terakhir Diperbarui : 2025-11-25 Baca selengkapnya