"Assalamualaikum, Pak. Tumben bapak telepon pagi-pagi, ada apa, Pak?" tanyaku setelah menekan tombol hijau di layar. Di seberang sana terdengar sedikit keributan, membuatku semakin tak tenang. "Wa'alaikumsalam, Nduk. Ini ada sedikit masalah, Nduk. Kita diusir dari kontrakan." Dadaku memanas seketika. Bagaimana bisa diusir, padahal kemarin aku sudah kasih bapak uang buat bayar kontrakannya? "Ya Allah, Pak. Kok bisa diusir? Apa bapak lupa nggak ngasih uang kontrakan ke Bu Hajah?" tanyaku sedikit bergetar. "Sudah, Nduk. Uang dari kamu kemarin langsung bapak kasih ke Bu Hajah dan Alhamdulillah diterima dengan baik kok, cuma entah kenapa sekarang dikembalikan dan diusir. Bapak juga nggak tahu salahnya di mana." Aku tahu bapak menahan suka dalam suara seraknya. Rasa kesal, sedih, bingung dan mungkin emosi tercampur menjadi satu, tapi bapak tak bisa berbuat apa-apa. Tak mungkin marah-marah pada pemilik kontrakan bukan? "Emakmu sudah mohon-mohon sama Bu Hajah, tapi tetap saja nggak berha
Last Updated : 2025-12-14 Read more